10 Rincian Materi Pilihan di Mapel Biologi

OBJEK BIOLOGI 


(Mulai Dari Molekul Sampai Sistem Organ)


  1.  Objek Biologi pada Tingkatan Molekul Organisasi kehidupan yang terkecil adalah molekul. Perkembangan teknologi mikroskop yang cukup pesat sangat membantu penelitian dalam bidang biologi. Mikroskop elektron yang telah ditemukan mampu memperbesar objek pengamatan hingga 500.000 kali lipat, dengan peralatan ini, ahli biologi mampu mengungkap kerumitan organisasi kehidupan hingga pada tingkat molekuler. Dengan menggunakan alat dan teknologi kimia modern, struktur di dalam suatu sel dapat dipisahkan menjadi makromolekul-makromolekul bahkan sampai menjadi atom-atom. Pada umumnya tubuh organisme mengandung molekul tersusun dari atom karbon (C), hidrogen (H), oksigen (O), dan nitrogen (N). Jenis molekul yang terkandung di dalam tubuh organisme, antara lain adalah karbohidrat, lipid(lemak), protein, dan asam nukleat.


  1. Objek Biologi pada Tingkat Sel Organisasi kehidupan di atas tingkatan molekul adalah sel. Molekul organik membentuk organel sel, selanjutnya organel sel ini dengan fungsinya masing-masing membentuk sebuah sel. Seperti kita ketahui, sel adalah satuan kehidupan terkecil dari makhluk hidup. Sel mempunyai organel dengan fungsi tertentu, misalnya inti sel (nukleus) untuk mengatur metabolisme sel, ribosom untuk sintesis protein, dan mitokondria untuk respirasi seluler.


  1. Objek Biologi pada Tingkat Jaringan, Organ, dan Sistem Organ Organisasi kehidupan pada tingkat jaringan hanya terjadi pada organisme multiseluler (bersel banyak). pada organisme uniseluler tidak ada organisasi kehidupan pada tingkat jaringan karena aktivitas kehidupannya telah diatur dan dilaksanakan oleh sel yang terorganisasi dengan baik dalam satu kesatuan fungsi tertentu.


Jaringan merupakan kumpulan sel yang memiliki bentuk yang sama dan melakukan fungsi tertentu. Contoh jaringan pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu epidermis, parenkim palisade, sklerenkim, parenkim spons, xilem, floem, kambium, dan gabus. Sedangkan contoh jaringan pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya lemak, darah, tulang, limfe (getah bening), otot, dan saraf.


Organ merupakan kumpulan beberapa jenis jaringan yang melakukan suatu fungsi tertentu. Contoh organ pada tumbuhan tingkat tinggi, yaitu batang, akar, daun, bunga dan buah. Contoh organ pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya jantung,hati, lambung, paru-paru, usus, telinga, dan hidung.


Sistem organ merupakan sejumlah organ yang melakukan fungsi tertentu. Contoh sistem organ pada hewan tingkat tinggi dan manusia, misalnya sistem peredaran darah, sistem reproduksi, sistem pencernaan makanan, sistem ekskresi, dan sistem koordinasi. Sistem organ dibentuk oleh beberapa organ, misalnya sistem pencernaan makanan, terdiri atas organ kerongkongan, mulut, lambung, dan usus.


(Langkah Metode Ilmiah)

OPHEK

  1. Observasi

Peneliti mengamati keadaan awal dari objek penelitian. Pada kegiatan ini dilakukan karakteristik dan analisis terhadap objek.


  1. Perumusan Masalah

Menemukan permasalahan yang akan diangkat ke dalam penelitian.


  1. Hipotesis

Membuat rumusan awal yang menjelaskan permasalahan yang ingin diangkat. Hipotesis bersifat sementara karena belum adanya hasil objektif dari eksperimen, oleh karena itu hipotesis tidak bisa dijadikan kesimpulan hasil penelitian ilmiah.


  1. Eksperimen

Percobaan-percobaan yang dilakukan untuk menganalisis permasalahan yang ingin diidentifikasi. Eksperimen yang umum dilakukan adalah rekayasa penciptaan ulang permasalahan, dengan kata lain peneliti meniru proses terjadinya permasalahan yang diteliti. Pada eksperimen variabel-variabel yang berpengaruh pada proses fisis dikendalikan sebaik mungkin, sehingga peneliti benar-benar mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh pada hasil eksperimen tersebut.


  1. Kesimpulan

Penarikan kesimpulan menjadi penutup dari langkah-langkah penelitian dengan metode ilmiah. Setelah hasil dianalisis dan dihubungkan dengan hipotesis, peneliti dapat menarik kesimpulan yang menjelaskan hubungan-hubungan tersebut dengan singkat. Kesimpulan sejatinya dibuat dengan jelas dan padat, menggambarkan inti dari eksperimen dan tidak keluar dari eksperimen yang dilakukan.


Replikasi Virus


Virus berkembang biak dengan cara replikasi (perbanyakan diri), didalam sel inang. Untuk replikasi virus hanya memerlukan asam nukleat. Materi yang diperlukan untuk sintesis protein virus berasal dari sel inang atau hospesnya. Contoh organisme yang menjadi hospes virus adalah bakteri, jaringan embrio, hewan, tumbuhan, dan manusia. Proses reproduksi virus terdiri dari lima tahap, yaitu adsorbsi, penetrasi, sintesis (eklifase), pematangan dan lisis. Berikut akan dibahas tentang cara replikasi virus yang terdiri atas lima tahap yaitu:


  1. Tahap Adsorbsi

Tahap menempelnya virion pada bagian reseptor site sel inang dengan menggunakan serabut ekornya. Molekul-molekul reseptor site untuk setiap jenis virus berbeda-beda, misalnya berupa protein untuk Picornavirus atau oligosakarida untuk Orthomyxovirus dan Paramyxovirus.

  1. Tahap Penetrasi

Pada tahap ini selubung ekor berkontraksi untuk membuat lubang yang menembus dinding dan membran sel inang. Kemudian virus memasukkan materi genetik virus melalui lubang pada dinding dan membran sel inang dan kapsid virus menjadi kosong

  1. Tahap Sintesis (Eklifase)

Tahap pembentukan asam nukleat (salinan genom) dan komponen-komponen virus dengan menghidrolisis DNA sel inang.

  1. Tahap Pematangan

Pada tahap ini terjadi perakitan partikel-partikel virus yang lengkap membentuk virion-virion baru dengan menggunakan asam nukleat dan protein.

  1. Tahap Lisis

Tahap pemecahan dinding sel inang dengan menggunakan enzim lisozim yang berfungsi merusak dinding sel bakteri sehingga virus baru akan keluar dan menyerang sel inang yang baru.


Ciri Bakteri


  1. Memiliki bentuk tubuh yang beraneka ragam.

  2. Hidup bebas atau parasit.

  3. Yang hidup di lingkungan ekstrim seperti pada mata air panas,kawah atau gambut dinding selnya tidak mengandung peptidoglikan.

  4. Yang hidupnya kosmopolit diberbagai lingkungan dinding selnya mengandung peptidoglikan.

  5. Ciri umum bakteri yang pertama, mereka adalah Organisme prokariota (inti sel tidak diselimuti membran khusus) juga uniseluler (atau bersel tunggal).

  6. Bakteri memiliki dinding sel seperti tumbuhan yang tersusun atau peptidoglikan dan mukopolisakarida.

  7. Bakteri memiliki endospora yaitu kapsul yang muncul jika kondisi yang tidak menguntungkan sebagai perisai terhadap panas dan gangguan alam.

  8. Dari segi ukuran, bakteri pada umumnya bakteri terlalu kecil seperti Mycoplasma untuk dilihat mata telanjang yakni sekitar 0,5 mikrometer tapi dan ada juga yang sedikit lebih besar yakni Epulopiscium fishelsoni mencapai ukuran yaitu sekitar 10-100 mikrometer.

  9. Ciri umum lainnya dari bakteri hidup adalah mereka makhluk yang parasit (membutuhkan inang seperti manusia atau hewan) tapi ada juga yang hidup bebas.

  10. Secara umum bakteri tidak berklorofil.

  11. Habitat bakteri dapat tinggal dilingkungan yang keras seperti air panas, kawah, gambut.

  12. Dilihat dari bentuk penampakan, sel bakteri bisa terlihat seperti basil (atau batang), kokus (berbentuk bola), spirilum (spiral seperti pembuka tutup botol), kokobasil (bulat dan batang), dan Vibrio (seperti koma).


Cabang Biologi Tentang Hewan


Zoologi adalah cabang biologi yang memiliki studi mengenai kehidupan hewan. Zoologi mempelajari tentang struktur organisme hidup hingga kesatuan kehidupan subselular. Zoologi terbagi menjadi berbagai macam studi sesuai dengan jenis hewannya, yaitu:


Nematologi – studi tentang cacing gilig (nematoda)

Entomologi – studi serangga

Ornitologi – studi tentang burung

Mamalogi – studi tentang mamalia


Cabng Biologi Tentang Tumbuhan


Botani

Cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang tumbuhan meliputi jenis, struktur, persebaran, dan klasifikasinya disebut dengan botani. Ilmu ini sangat berguna dan banyak digunakan dalam dunia pertanian.


Reproduksi Protozoa


Reproduksi Protozoa secara aseksual (ameba dan flagelata penginfeksi manusia. Reproduksi aseksual umum adalah pembelahan biner). Sebagian lagi Protozoa melakukan reproduksi seksual dengan penyatuan sel generatif (sel gamet) atau dengan penyatuan inti sel vegetatif. Reproduksi seksual dengan penyatuan inti vegetatif disebut konjugasi. Pembelahan longitudinal dan transversal masing-masing terjadi pada flagelata dan ciliata. Endodiogeni adalah pembelahan aseksual dan terjadi di dalam sel dan terlepas menghasilkan 2 anakan.


Peranan Protozoa


Peranan protozoa bagi kehidupan, diantaranya:


Protozoa yang bermanfaat bagi kehidupan manusia


  • Radiolaria sp, memiliki kemampuan yang endapan rangkanya digunakan untuk bahan penggosok dan pengkilap logam.

  • Foraminifera sp, menghasilkan fosil yang dapat membentuk tanah globigerina sebagai petunjuk adanya sumber minyak bumi.

  • Paramecium sp, memberikan indikator perairan tawar yang tercemar dan yang masih belum tercemar.

  • Stentor sp, mengindikator perairan tawar yang tercemar.

  • Euglena, merupakan komponen dari fitoplankton.


Protozoa yang merugikan bagi kehidupan manusia


  • Plasmodium vivax yang menyebabkan penyakit malaria tertiana.

  • Entamoeba histolytica yg menyebabkan penyakit disentri.


Struktur Tingkatan Takson

Pengertian Tingkatan Takson

Tingkatan takson ialah tingkatan unit atau juga kelompok makhluk hidup yang disusun yang dimulai pada tingkat tertinggi hingga tingkat terendah. Urutan tingkatan takson tersebut dimulai dari tingkat tertinggi ke pada tingkatan yang lebih terendah, yakni :


  1. regnum (dunia) atau juga kingdom (kerajaan)

  2. divisio (divisi) atau juga phylum (filum)

  3. classis (kelas) atau juga ordo (bangsa)

  4. familia (keluarga atau suku)

  5. genus (marga)

  6. species (spesies atau jenis)

  7. varietas (ras)


Bakteri Penyebab Penyakit


  1. E.coli

Gejala infeksi E.coli yang muncul antara lain diare, sakit perut, dan muntah-muntah yang bisa terjadi sampai 10 hari lamanya.

  1. Campylobacter

Mayoritas orang yang terinfeksi campylobacter akan merasakan diare, sakit perut, dan demam sekitar 2-5 hari. Darah kerap keluar saat diare, disertai pusing dan muntah.

  1. Listeria

Gejala infeksi listeria antara lain demam dan menggigil, sakit kepala, perut yang tidak nyaman, dan muntah.

  1. Vibrio

Gejala yang ditimbulkan antara lain diare yang mayoritas terdiri dari air, pusing, muntah, demam, dan menggigil.

  1. Toksoplasma

Orang yang terinfeksi toksoplasma akan mengalami gejala seperti flu, yaitu sakit kepala, nyeri badan, dan demam.

  1. Salmonella

Infeksi salmonellosis bisa menyebabkan gejala seperti diare, demam, sakit perut, dan sakit kepala yang berlangsung sekitar 4-7 hari. Infeksi ini bisa jadi lebih serius jika menjangkiti orang usia lanjut dan orang dengan kondisi penyakit kronis.

  1. Norovirus

Gejala gastroenteritis yang sering muncul misalnya sakit perut, muntah, diare, sakit kepala, dan demam yang bisa berlangsung selama beberapa hari.


Peranan Cyanobacteria


Cyanobacteria yaitu sebagai pengikat nitrogen bebas artinya Peran Cyanobacteria yaitu mengikat nitrogen yang utama di alam, nitrogen sendiri sangat diperlukan oleh tanaman sehingga cyanobacteria menguntungkan untuk tanaman contohnya adalah : Nostoc Commune,Anabaena Cycadae dan Anabaena.


Sebagai vegetasi perintis , yaitu dengan cara membentuk lapisan pada permukaan tanah gundul sehingga mampu hidup pada lingkungan yang kurang menguntungkan dimana tumbuhan lain tidak dapat hidup di daerah itu.


Cyanobacteria juga berperan sangat penting untuk menambah materi-materi organik ke dalam tanah.


Spirulina mampu menghasilkan senyawa karbohidrat yang lumayan dan senyawa organic lain sangat tinggi yang diperlukan oleh manusia sebagai sumber pangan yang mengandung banyak sekali protein di dalamnya. Oleh karena itu Spirulina bisa digunakan untuk dikembangkannya sumber pangan di masa datang karena Spirulina ini dalam bentuk pil.

10 Rincian Materi Pilihan di Mapel Biologi