Sejarah Singkat Bangsa-Bangsa Pada Peradaban Mesopotamia Sesuai Urutan Tahunnya

1. Sumeria


Sumeria merupakan sebuah peradaban kuno di Mesopotamia selatan, pada masa kini di selatan Irak, selama masa Chalcolithic dan Abad Perunggu Awal. Sejarah Sumeria merupakan prasejarah yang diambil untuk memasukkan periode-periode Ubaid dan Uruk, terbentang pada milenium ke-5 sampai ke-3 SM, yang berakhir dengan jatuhnya Dinasti Ketiga Ur pada sekitar tahun 2004 SM, diikuti oleh periode transisi negara-negara Amori sebelum bangkitnya Babilonia pada abad ke-18 SM.



Sebagian besar hidup sebagai petani, tetapi mereka tidak memiliki tanah sendiri. Mereka mengerjakan tanah milik para pendeta, bangsawan dan raja. Ketiga kelompok tersebut merupakan tuan tanah. Hal ini mengakibatkan para petani menggantungkan hidupnya pada tuan-tuan tanah.


Kubaba (di dalam Tawarikh Weidner atau Esagila; Bahasa Sumeria: Kok-Bau) merupakan satu-satunya ratu di Daftar Raja Sumeria, yang menyatakan bahwa ia bertahta selama 100 tahun – kira-kira pada periode awal Dinasti III (skt. 2500-2330 SM) dari Sejarah Sumeria. Di kemudian hari, ia disembah sebagai dewi. Sumber.


2. Ubaid


Periode Ubaid (c. 6500 sampai 3800 SM) adalah periode prasejarah Mesopotamia. Namanya berasal dari Tell al-`Ubaid, sebuah lokasi penggalian besar pada periode Ubaid yang dilakukan pertama kali oleh Henry Hall dan kemudian dilanjutkan oleh Leonard Woolley. Di Mesopotamia bagian Utara periode ini hanya berjalan antara sekitar 5300 dan 4300 SM. Periode ini didahului oleh Periode Khalaf dan Periode transisi Halaf-Ubaid kemudian digantikan oleh Periode Chalcolithic Akhir. Sumber.


Bangsa Ubaid merupakan bangsa pertama yang tinggal di Mesopotamia, tetapi tidak banyak keterangan dari bangsa ini. Pada masa itu, penduduk Mesopotamia telah hidup makmur karena daerahnya sangat subur untuk bercocok tanam. Sumber.


3. Akkadia


Peradaban Akkadia adalah salah satu peradaban awal dunia yang terletak di daerah Bulan Sabit Subur Mesopotamia. Bangsa pendukung dari peradaban Akkadia adalah suku bangsa Semit. Mereka bermigrasi dari wilayah barat daerah Bulan Sabit ke bagian atas dan tengah Mesopotamia.



Salah satu pemimpin kerajaan paling awal di dunia, ialah Sargon Agung. Menurut catatan biografi, sekitar 2334-2279 SM, ia raja pertama yang memerintah sebuah peradaban yang disebut Kekaisaran Akkadia, yang sebagian besar terdiri dari Mesopotamia kuno.

Corak ekonomi masyarakat Akkadia bergantung pada aktivitas pertanian dan perdagangan. Mereka mampu membuat saluran irigasi yang bersumber dari sungai Eufrat dan Tigris. Aktivitas pertanian dilakukan pada akhir musim dingin dan sepanjang musim panas. Hasil dari sektor pertanian tidak hanya digunakan sebagai konsumsi pribadi, namun juga dijual ke pusat-pusat perdagangan di Akkadia. Sumber.


4. Babilonia


Babilonia, lengkapnya disebut Kekaisaran Babilonia atau Negeri Babilonia, adalah negara dan daerah kebudayaan purba penutur bahasa Akkadia yang berlokasi di tengah kawasan selatan Mesopotamia. Undang-undang Hammurabi adalah prasasti hukum kuno Babilonia yang disusun oleh raja Hammurabi.



Babilonia menganut kepercayaan yang hampir sama dengan bangsa Sumeria. Mereka menganut sistem kepercayaan politeisme atau memuja banyak dewa. Dewa utama bangsa Babilonia adalah Dewa Marduk, yang merupakan putra dari Dewa Enki. Bangsa Amori percaya bahwa berbagai peristiwa alam dan nasib manusia sudah digariskan para dewi, seperti dikutip dari Sejarah Terlengkap Peradaban Dunia oleh Rizem Aizid. Sumber.


5. Assyria


Asyur atau Assyria adalah suatu kerajaan atau kekaisaran yang berpusat di hulu sungai Tigris, Mesopotamia, Irak. Nama kerajaan ini berasal dari ibu kotanya, kota Assur. Istilah Asyur juga dapat merujuk pada region di mana kerajaan ini berpusat. Assyria menganut kepercayaan banyak dewa (politeisme). Dewa tertinggi dalam kepercayaan Assyria adalah dewa Matahari yang bernama dewa Assur. Dewa Assur dalam peninggalan arkeologis bangsa Assyria sering dilambangkan dengan ikonografi matahari. Raja Ashur Uballit I merupakan pendiri kerajaan Assyria dan memerintah tahun 1365-1330 sebelum Masehi. Ia menyebut dirinya Raja Agung dan orang pertama yang menyebut Assyria sebagai Tanah Ashur. Sumber.


6. Babilonia Baru


Kekaisaran Babilonia Baru adalah sebuah peradaban dari bangsa Khaldea yang didirikan oleh Nabopolassar. Kekaisaran ini berdiri pada 626 SM, setelah meruntuhkan kekuasaan Kerajaan Asyur atau Assyria di Mesopotamia. Kejayaan Babilonia Baru ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan (ilmu astronomi, matematika, dan arsitektur) dan teknologi yang pesat, serta dikuasainya seluruh wilayah potensial di Mesopotamia. Namun, kekuasaan bangsa Khaldea di Mesopotamia berakhir setelah dikalahkan oleh bangsa Persia pada 539 SM. Oleh karena itu, Babilonia Baru menjadi kekaisaran terakhir yang diperintah oleh penduduk asli Mesopotamia.



Babilonia Baru menerapkan pemerintahan negara-kota seperti di Yunani Kuno. Hal ini diprakarsai oleh Nabopolassar. Setelah Nabopolassar meninggal pada 605 SM, putranya yang bernama Nebukadnezar II naik takhta. Nebukadnezar II memperluas wilayah Babilonia Baru hingga berhasil menguasai seluruh Mesopotamia pada 572 SM. Perluasan wilayah Babilonia Baru ini juga dibarengi dengan perkembangan di bidang ekonomi, yang mengandalkan pada bidang agraris dan perdagangan. Babilonia Baru memanfaatkan Sungai Eufrat untuk pengairan bagi pertanian nya yang semakin maju. Selain itu, pemerintah juga membangun bendungan dan kolam untuk mencegah banjir serta mengatur debit air sungai. Sumber.


7. Bangsa Persia


Peradaban Persia Kuno mulai berdiri pada tahun 549 Sebelum Masehi. Peradaban Persia berdiri setelah raja Cyrus menaklukan bangsa Assyria dan menghancurkan kota Niniveh. Pada awalnya, peradaban Persia hanya berpusat di dataran tinggi Iran (kawasan Mesopotamia Utara). Pada masa pemerintahan raja Cyrus, bangsa Persia menaklukan banyak wilayah-wilayah di Mesopotamia, termasuk kota besar Babilonia. Darius Agung mampu memperluas wilayah Persia hingga ke India, Mesir, Yunani, dan Asia Kecil (Turki). 


Corak pemerintahan dari peradaban Persia Kuno adalah militeristik. Program utama dari pemerintah Persia adalah penguatan pasukan dan teknologi militer yang bertujuan untuk ekspansi wilayah dan menjaga kedaulatan wilayah besar Persia. Sosial ekonomi Secara umum, kehidupan sosial masyarakat Persia Kuno didasarkan pada cara-cara feodal yang berkaitan dengan fungsi ekonomi. Masyarakat kuno Persia terbagi menjadi empat kelas utama yaitu ksatria, aristokrat, pendeta, petani dan pedagang.


Sistem kepercayaan Peradaban Persia kuno menganut sistem politeistik (banyak dewa) dengan ajaran Zarathustra atau Zoroaster. Kitab suci mereka disebut dengan Awesta, yang berisi tentang nyanyian-nyanyian suci. Dewa tertinggi dalam kepercayaan bangsa Persia bernama Ahura Mazda yang merupakan dewa langit dan penciptaan. Keruntuhan Dalam buku Peradaban Mesopotamia (2020) karya Dewi Nurhayati, peradaban Persia kuno runtuh pada sekitar tahun 330 Sebelum Masehi oleh kekuatan Alexander Agung dari Macedonia. Alexander Agung selanjutnya menjadikan kawasan Persia sebagai salah satu pusat pemerintahan Macedonia di kawasan Asia Barat. Sumber.

Sejarah Singkat Bangsa-Bangsa Pada Peradaban Mesopotamia Sesuai Urutan Tahunnya