Menerapkan Konsep Perubahan
ruang guru |
Presiden Soeharto memberikan keterangan pers seusai pertemuan dengan para ulama, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, dan ABRI di Istana Merdeka, 19 Mei 1998, dua hari sebelum mengundurkan diri menjadi presiden.
Disaksikan Mensesneg Saadillah Mursyid (paling kanan) dan para tokoh, antara lain Yusril Ihza Mahendra, Amidhan, Nurcholish Madjid, Emha Ainun Najib, Malik Fadjar, Sutrisno Muchdam, Ali Yafie, Ma'ruf Amin, Abdurrahman Wahid, Cholil Baidowi, Adlani, Abdurrahman Nawi, dan Ahmad Bagdja.(JB Suratno).
Usai pertemuan, Presiden Soeharto mengemukakan, akan segera mengadakan reshuffle Kabinet Pembangunan VII, dan sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi. Presiden juga membentuk Komite Reformasi. Nurcholish sore hari mengungkapkan bahwa gagasan reshuffle kabinet dan membentuk Komite Reformasi itu murni dari Soeharto, dan bukan usulan mereka.
Dalam pertemuan ini, sesungguhnya tanda-tanda bahwa Soeharto akan mengundurkan diri sudah tampak. Namun, ada dua orang yang tidak setuju bila Soeharto menyatakan mundur, karena dianggap tidak akan menyelesaikan masalah.
Pada tanggal 21 Mei 1998, Soeharto mengumumkan pengunduran dirinya. Kekecewaannya tergambar jelas dalam pidato pengunduran dirinya, ... Saya telah menyatakan rencana pembentukan Komite Reformasi dan mengubah susunan Kabinet Pembangunan ke-7, namun demikian kenyataan hingga hari ini menunjukkan Komite Reformasi tersebut tidak dapat terwujud, karena tidak adanya tanggapan yang memadai terhadap rencana pembentukan komite tersebut.
Dalam keinginan untuk melaksanakan reformasi dengan cara-cara sebaik-baiknya tadi, saya menilai bahwa dengan tidak dapat diwujudkannya Komite Reformasi, maka perubahan susunan Kabinet Pembangunan VII menjadi tidak diperlukan lagi.
Dengan memperhatikan keadaan di atas, saya berpendapat sangat sulit bagi saya untuk dapat menjalankan tugas pemerintahan negara dan pembangunan dengan baik. Oleh karena itu dengan memperhatikan ketentuan Pasal 8 UUD 1945 dan secara sungguh-sungguh memperhatikan pandangan pimpinan DPR dan pimpinan Fraksi-fraksi yang ada di dalamnya, saya memutuskan untuk menyatakan berhenti dari jabatan saya sebagai Presiden RI.
Seusai Soeharto mengundurkan diri dari jabatannya, dan BJ Habibie mengucapkan sumpah sebagai Presiden, Panglima ABRI Jenderal TNI Wiranto dalam pidatonya menyatakan, ABRI akan tetap menjaga keselamatan dan kehormatan para mantan Presiden/Mandataris MPR, termasuk mantan Presiden Soeharto dan keluarga. (Tim Kompas)
Setelah kalian membaca cuplikan yang disadur dari Harian Kompas tersebut maka jawablah
pertanyaan-pertanyaan berikut ini!
1. Berdasarkan cuplikan di atas, sebutkan berbagai perubahan yang terjadi!
= Diadakannya reshuffle Kabinet Pembangunan VII sekaligus mengganti namanya menjadi Kabinet Reformasi,dan BJ Habibie menjadi presiden.
2. Tunjukkan dan jelaskan keberlanjutan / kesinambungan yang terjadi pada cuplikan diatas!
= Dengan diadakannya reshuffle Kabinet Pembangunan VII, Presiden juga membentuk Komite Reformasi dan ketika Soeharto mengundurkan diri, BJ Habibie langsung mengucapkan sumpah sebagai presiden.
3. Menurut kalian, benarkah setiap peristiwa memiliki kesinambungan dengan peristiwa lainnya? Silahkan berikan penjelasan secara lengkap dan jelas!
= Benar, karena suatu periatiwa tidak akan terjadi jika tidak diawali pada peristiwa sebelumnya. Namun Tergantung pada seberapa luasnya dampak atau pengaruh peristiwa tersebut jikalau peristiwa tersebut cukup besar maka dapat berpengaruh atau berkesinambungan pada peristiwa yang lain atau bahkan menciptakan peristiwa lain dan sebaliknya.
4. Tuliskan hasil Interpretasi kalian mengenai Kesimpulan Tentang Konsep Perubahan dan
Keberlanjutan dalam Sejarah!
= Perubahan adalah keadaan yang berubah. Di mana keadaan yang sekarang tidak sama dengan keadaan yang akan datang. Adapun konsep keberlanjutan, yaitu suatu keadaan yang telah berlangsung lama. Keberlanjutan dalam sejarah merupakan rangkaian peristiwa di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya.