Rangkuman bab 3 dan 4 seni budaya

BAB 3

Musik merupakan salah satu bentuk kebutuhan ekspresif manusia. Sebagai kebutuhan ekspresif, musik digunakan manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide melalui bunyi-bunyi yang dihasilkan oleh beragam media atau instrumen yang ada di lingkungan sekitar mereka, baik instrumen bernada atau tidak bernada (perkusif). Kemampuan manusia dalam mengekspresikan gagasan atau ide mereka melalui bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen musik tidak dapat terlepas dari tujuan tertentu
yang ingin dicapai.


Sebagai kebutuhan ekspresif, aktivitas musik dilakukan oleh setiap kelompok manusia di seluruh dunia, Timur dan Barat. Hal tersebut disebabkan masing-masing kelompok manusia hidup dalam lingkungan berbeda maka instrumen dan produksi bunyi yang dihasilkan pun berbeda. Perbedaan pada bentuk instrumen dan bunyi musik yang dihasilkan menyebabkan instrumen dan musik dapat mengandung makna tertentu sehingga musik dan instrumen musik dapat dipandang sebagai simbol.

Sebagai simbol, musik dan instrumen musik memiliki nilai keindahan atau estetika tersendiri bagi masyarakat pendukungnya. Nilai-nilai keindahan musik pada satu masyarakat berbeda dari masyarakat lainnya yang bergantung pada nilai-nilai yang berlaku dalam suatu masyarakat. Sebagai kebutuhan ekspresif, musik memiliki beberapa fungsi dalam masyarakat. Musik seringkali digunakan manusia dalam acara hiburan atau bahkan ritual keagamaan.

Sebagai hiburan, musik berfungsi untuk menghibur atau menyenangkan pendengar, sedangkan fungsi musik sebagai ritual sangat berkaitan dengan nilai- nilai kepercayaan atau agama yang diyakini oleh anggota masyarakat yang memiliki musik itu.

Musik Tradisional adalah musik yang hidup dan berkembang secara turun temurun di suatu daerah tertentu. Dengan istilah lain musik tradisional disebut karawitan. Karawitan merupakan kesenian daerah yang diwujudkan dalam bentuk bahasa bunyi. Sebagaimana diungkapkan Suryana dalam Budiwati (1985) Karawitan adalah musik daerah-daerah di Indonesia. Musik adalah salah satu cabang kesenian yang mempergunakan bunyi, suara, dan nada sebagai bahan bakunya (substansi dasar).

Hampir di seluruh wilayah Indonesia mempunyai seni musik tradisional yang unik dan khas. Jenis musik yang tumbuh dan berkembang di masing-masing daerah itu memiliki kekhasan dan keunikan sebagai ciri budayanya, hal itu dapat dilihat dari teknik permainannya, bentuk penyajiannya, fungsinya, maupun organologi bentuk alat musiknya, seperti gamelan dari Sunda, Jawa, dan Bali, Gambang Kromong dan Tanjidor dari Betawi, Tarling dari Cirebon, Gondang dari Sunda dan Batak, Tarawangsa dan Angklung dari Sunda, Kolintang dari Sulawesi Utara, Talempong dari Sumatera, Safe dari Kalimantan, Tifa Totobuang dari Maluku, Bijol dan Sasando dari Nusa Tenggara Timur, Pa’bas dari Toraja Sulawesi Selatan, dsbnya. Musik tradicional ini menggunakan bahasa, gaya, dan tradisi khas daerah setempat, yang perlu ditumbuh kembangkan dan dilestarikan serta dipertahankan nilai-nilai estetisnya untuk menambah perbendaharaan seni yang ada di masyarakat.

1. Simbol Musik 

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beragam kelompok masyarakat. Keberagaman kelompok masyarakat di Indonesia tersebut berdampak pula pada keberagaman hasil kebudayaan. Salah satu hasil kebudayaan dari setiap kelompok masyarakat adalah seni, termasuk musik. Musik, seperti halnya cabang seni lain, sangat sarat dengan simbol- simbol tertentu yang berhubungan erat dengan makna tertentu dalam kehidupan masyarakat pendukungnya. Simbol-simbol tersebut tampak pada karakter bunyi yang dihasilkan oleh instrumen-instrumen tersebut (musikal), termasuk vokal/suara manusia.

Secara musikal, simbol-simbol musik dapat tampak pada elemen-elemen di dalamnya, seperti tinggi-rendahnya nada, ritme, dinamika, atau tempo.

2. Nilai Estetika Musik

Pada setiap benda alam yang tercipta, disentuh dan dimodifikasi oleh manusia untuk diberinya bentuk baru, maka akan bernilai. Oleh sebab itu setiap karya seni budaya akan memiliki nilai dan fungsi tertentu sesuai dengan tujuannya, hasil karya seni itu menunjukkan maksud dan mengandung gagasan atau ide dari penciptanya. Salah satu nilai karya seni budaya itu dapat terlihat melalui suatu bentuk seni musik tradisional. Nilai merupakan sistem budaya yang cukup penting untuk dimaknai, karena nilai merupakan suatu konsep yang dipandang baik untuk digunakan sebagai acuan tingkah laku dalam kehidupan masyarakat.

Jenis Musik Tradisional

Dalam konteks estetik, jenis seni musik baik musik barat maupun musik tradisional merupakan bahasa simbolik yang bersifat dinamis. Secara umum bahasa musik dapat digolongkan menjadi tiga bentuk penyajian yaitu musik vokal, musik instrumen, dan musik campuran.
  • • Musik vokal adalah seni suara yang dihasilkan melalui mulut manusia.
  • • Musik Instrument adalah seni suara yang dihasilkan oleh suara
  • alat- alat musik atau media bunyi-bunyian.
  • • Seni musik campuran adalah seni suara yang dihasilkan dari
  • paduan seni suara vokal dan bunyi instrumen.
Musik instrument dalam istilah karawitan disebut gending dapat
diklasifikasikan berdasarkan cara produksi suara dan sumber bahan
yang berbunyi yaitu:

  1. 1. chardophone yaitu kelompok alat musik yang sumber bunyinya dari
  2. dawai (kawat atau snar),
  3. 2. idiophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari badan alat
  4. musik itu sendiri, yang terbuat dari bahan perunggu, besi, kayu,
  5. 3. membranophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari kulit
  6. atau paber glass,
  7. 4. aerophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari udara,
  8. 5. electrophone yaitu alat musik yang sumber bunyinya dari aliran
  9. listrik – electronic.
Fungsi Alat Musik Tradisional

Dalam penyajiannya masing-masing alat musik/waditra memiliki fungsi yang berbeda, antara lain alat musik tradisional itu berfungsi untuk: a) Pengisi suasana dalam suatu adegan sendratari atau gending karesmen. b) Sarana komunikasi, c) Sarana pertunjukan dan
hiburan yang bersifat sosial maupun komersial , d) Sarana Ekspresi diri dan kreasi. Secara khusus fungsi alat/waditra musik dalam kelompok gamelan adalah diantaranya:

a. waditra kenong pada prinsipnya permainan kenong merupakan
aksen-aksen untuk memperkuat tabuh selentem, dan goong
yang berfungsi sebagai penjaga irama atau anggeran wiletan
(inter punctie),

b. waditra Kendang dan Bonang Degung, kacapi indung sebagai
anceran wiletan yaitu alat musik yang dapat dijadikan sebagai
pembawa/ pengatur irama yang memberi pengarahan dan
menentukan embat atau tempo dari suatu lagu,

c. waditra rebab, suling, gambang berfungsi sebagai amardawa
lagu atau melodi lagu,

d. waditra selentem, demung, saron, jentreng, diperankan sebagai
arkuh lagu, atau balungan gending (cantus firmus), juga
berfungsi sebagai kerangka lagu, serta

e. waditra rincik, kacapi rincik, gambang, suling sebagai adumanis
lagu atau waditra-waditra yang memberikan ornament (lilitan
melodi).

BAB 4

Pada hakekatnya pertunjukan musik adalah sebagai media komunikasi untuk menunjukkan hasil karya berekspresi dan berkreasi seseorang kepada orang lain. Kegiatan pertunjukan sebuah karya seni baik musik, tari, rupa, ataupun pertunjukan kolaborasi dari ketiga bidang seni tersebut dapat berpengaruh terhadap perubahan kognisi dan afeksi penikmatnya, walaupun tidak bisa memperoleh umpan balik secara langsung. Berdasarkan pertunjukkan seni itu pula akan dapat tertanam berbagai perubahan afeksi yang tumbuh dan berkembang dari kegiatan pertunjukan seni tersebut, antara lain memupuk sikap percaya diri, tanggung jawab, disiplin, berani tampil di depan orang banyak, dan berani mengekspresikan diri.

Dapat diketahui bahwa pada kegiatan berekspresi dan berkreasi, seseorang diberi pengalaman mencipta atau memproduksi karya baru dan pengalaman mempertunjukan serta mereproduksi karya yang sudah ada.

Dalam pertunjukan seni dan kolaborasi seni musik, tari dan rupa, kegiatan mereproduksi (memperagakan dan mempertunjukkan) karya yang telah ada merupakan bentuk kreasi.

Kreasi pada hakekatnya adalah melahirkan sesuatu, dan menciptakan sesuatu yang belum ada. Adapun kolaborasi seni dapat diartikan sebagai kerja sama dua atau lebih cabang seni.

Hubungan yang erat antara musik dan gerakan telah lama diketahui oleh para ahli pendidikan musik. Bahkan Barrett, McCoy, dan Veblen (1997) pernah mengemukakan bahwa, “melalui gerakan tubuh, bernyanyi, dan memainkan musik. Misalnya, memperlihatkan cara seseorang menggunakan organ tubuhnya untuk mempelajari musik, internalisasi ritmik, serta menghubungkan antara bunyi dan gerakan”.

Ya. Karena para pemain alat perkusif sederhana tersebut menghasilkan bunyi sesuai dengan tema
yang diinginkan oleh pembuat musiknya. selain itu, kamu dapat pula mengapresiasi pertunjukan musik perkusif lainnya sebagai hasil pembelajaran seni budaya dengan memanfaatkan media ungkap yang berada di lingkungan setempat, yaitu berupa pertunjukan musik tradisional berbasis kearifan local sebagai hasil kegiatan berskspresi dan berkreasi musik yang dilakukan oleh para siswa SMK PGRI Selaawi
Garut Jawa Barat.

Selain itu, kamu dapat pula mengapresiasi pertunjukan musik perkusif lainnya seba gai hasil pembelajaran seni budaya dengan memanfaatkan media ungkap yang berada di lingkungan setempat, yaitu berupa pertunjukan musik tradisional berbasis kearifan lokal sebagai hasil kegiatan berekspresi dan berkreasi musik yang dilakukan oleh para peserta didik SMK PGRI Selaawi Garut Jawa
Barat.

Pada saat ini, alat-alat perkusif sederhana sudah banyak digunakan oleh pemain musik di banyak negara, termasuk Indonesia. Umumnya, alat-alat sederhana tersebut digunakan oleh pemain musik untuk mengeksplorasi beragam bunyi yang dibutuhkan dalam permainan musik mereka. Dapat dikatakan bahwa eksplorasi bunyi merupakan salah satu usaha manusia untuk mengekspresikan gagasan atau ide mereka tentang kehidupan melalui permainan musik.

      A.    PENGERTIAN
Kolaborasi seni artinya adalah kerja sama 2 atau lebih cabang seni.
B.     EKSPLORASI MUSIK
Eksplorasi bunyi tidak hanya dilakukan dengan mengembangkan sumber bunyinya atau instrumen, namun juga melalui pengembangan pada simbol-simbol musik, seperti nada dan ritme.
C.     GERAK DALAM PERMAINAN MUSIK 
Gerak tubuh seringkali dilakukan seseorang saat tampil dalam suatu acara yang diiringi dengan permainan musik. Tubuh merespon permainan musik yang terdengar melalui gerakan, seperti gerakan tangan, kaki, dan kepala.
D.    KOLABORASI SENI DALAM PERMAINAN MUSIK
Ada beberapa karya seni rupa yang menggunakan hiasan atau properti, contohnya dalam acara Lomba Bermain Sambil Bernyanyi IGTKI-PGRI 2013 yang bertema “Permainan Tradisional Anak Indonesia” ada yang menggunakan media topeng yang disesuaikan dengan tema cerita yang dimainkan secara vertikal.

Rangkuman bab 3 dan 4 seni budaya