Pengertian Kelompok Sosial Teratur dan Tidak Teratur Beserta Contoh
Apa yang dimaksud dengan kelompok sosial teratur dan tidak teratur?
Kelompok sosial teratur yang terjadi atas kesadaran, kesengajaan individu-individu yang membangun kelompok sosial tersebut untuk mencapai suatu tujuan, sedangkan kelompok sosial tidak teratur terjadi karena ketidaksengajaan, tiba-tiba, tidak terencana seperti kerumunan yang tidak sengaja bertemu.
hot.liputan6.com |
Sebutkan kelompok sosial teratur!
Macam - macam kelompok sosial teratur diantaranya :
Paguyuban (kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah, dan abadi),
Patembayan (kelompok sosial yang anggota-anggotanya memiliki ikatan lahir yang pokok bagi jangka waktu yang pendek),
Kelompok formal (kelompok sosial yang terbentuk secara resmi demi mencapai tujuan tertentu),
Kelompok informal (kelompok sosial yang tidak mempunyai struktur dan organisasi yang pasti. Kelompok sosial informal biasanya terbentuk karena pertemuan yang terjadi secara berulang-ulang),
Membership (kelompok yang didalamnya individu secara fisik menjadi anggota kelompok tersebut, mengetahui dengan jelas status keanggotaan satu dengan yang lain),
Reference (kelompok Acuan (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang secara nyata mempengaruhi perilaku seseorang),
Kelompok primer (kelompok sosial primer adalah keluarga inti dan keluarga besar),
Kelompok sekunder (kelompok sosial sekunder adalah kelompok sosial yang memiliki jumlah anggota yang besar, tidak saling mengenal, dan interaksi sosial di dalamnya tidak selalu dilakukan secara langsung), dan
Out group (kelompok yang berada di luar suatu kelompok yang ditandai oleh adanya antagonisme, prasangka atau antipati).
Sebutkan kelompok sosial tidak teratur!
Kelompok sosial yang tidak teratur dibedakan menjadi 2 golongan, yakni kerumunan dan publik.
Kerumunan (Crowd)
Kerumunan adalah kumpulan orang yang tidak teratur, terjadi secara spontan, bersifat sementara. Kerumunan segera berakhir, setelah orang-orang bubar. Ukuran utama adanya kerumunan, yaitu kehadiran orang-orang secara fisik.
abadikini.com |
Berdasarkan artikulasi dengan struktur sosial, kerumunan dibedakan menjadi:
Kerumunan pendengar yang formal, yaitu kerumunan yang mempunyai pusat perhatian dan persamaan tujuan, tetapi sifatnya pasif. Contoh : penonton film, orang-orang yang menghadiri khotbah keagamaan.
Kerumunan mahal yang telah direncanakan, yaitu kerumunan yang tak begitu penting tetapi mempunyai persamaan tujuan untuk mencapai kepuasan. Contoh : orang yang berpesta, berdansa, dan sebagainya.
Berdasarkan kepatuhan terhadap dengan norma-norma hukum, kerumunan dibedakan menjadi:
Kerumunan yang bertindak emosional, bertujuan untuk mencapai suatu tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan fisik yang berlawanan dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Contoh: kerumunan tawuran, kerumunan protes.
Kerumunan yang bersifat immoral, yaitu kerumunan yang merendahkan moral manusia. Contoh : orang-orang mabuk.
Berdasarkan sifatnya yang sementara, kerumunan dibedakan menjadi:
Kumpulan yang kurang menyenangkan, yang menjadikan kehadiran orang lain merupakan halangan terhadap tercapainya maksud seseorang. Contoh : orang-orang yang antri karcis, orang-orang yang menunggu bis.
Kumpulan orang-orang yang panik). Contoh: orang-orang yang bersama-sama berusaha menyelamatkan diri dari suatu bahaya/ bencana.
Kerumunan penonton, terjadi karena ingin melihat suatu kejadian tertentu yang tidak direncanakan. Contoh: kerumunan melihat orang kecelakaan.
Publik (Public)
Publik merupakan kelompok yang tidak merupakan kesatuan. Hubungan publik terjadi secara tidak langsung melalui alat-alat komunikasi, seperti radio, telepon, televisi, film, dan lain-lainnya.
Publik mempunyai pengikut lebih luas dan lebih besar jumlahnya. Aktivitas publik diprakarsai oleh keinginan individual yang masih mempunyai kesadaran kedudukan sosial dan lebih mementingkan diri sendiri daripada bergabung dalam kerumunan.
Contoh publik diantaranya: pembicaraan pribadi yang berantai, desas-desus atau gosip, surat kabar, radio, televisi, film, dan sebagainya.