Makalah Break Even Point (BEP)

PROPOSAL PKWU

Break Even Point



Alamat: Jl. Margasatwa No.1, RT.15/RW.1, Pd. Labu, Kec. Cilandak, Kota Jakarta Selatan,  Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12450 

KATA PENGANTAR 

Puja dan puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkatNya  sehingga kami dapat menyelesaikan tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah  kewirausahaan dan inovasi yang kami susun ini berjudul “Break Even Point“.  

Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat jauh dari kata sempurna. Maka dari itu dalam  pembuatan makalah ini, kami melibatkan banyak pihak untuk memberikan masukan dan kritik  agar makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.  

Kami ucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya kepada Pak Agus Nugroho,S.Pd. yang telah  memberikan kami kesempatan untuk mempelajari dan memahami materi mengenai Break  Even Point. Kami berharap makalah ini dapat diterima dan dapat dipahami oleh bapak dan  teman-teman semua serta dapat memberikan manfaat untuk kita semua. 

Jakarta,19 September 2021 

BAB I  

PENDAHULUAN 

A. Latar Belakang  

Setiap usaha bisnis didirikan dengan tujuan memperoleh laba. Laba dalam suatu bisnis  merupakan tujuan utama dan penting dalam perusahaan. Keuntungan merupakan salah satu  ukuran keberhasilan manajemen perusahaan dalam mengoperasikan suatu perusahaan.

Terdapat beberapa faktor ekstern maupun intern yang dapat mempengaruhi tingkat laba yang  diperoleh perusahaan, yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi suatu  barang/jasa yang dicerminkan oleh harga pokok penjualan (HPP) atau harga pokok produksi  (cost of goods sold), jumlah barang/jasa yang diproduksi dan dijual, dan harga jual barang  bersangkutan. 

Untuk mengetahui perencanaan kapasitas produksi secara rinci, diperlukan perhitungan titik  impas atau break even point (BEP). Menurut Herjanto, analisis pulang pokok (break-even  analysis) adalah suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik dalam kurva biaya pendapatan yang menunjukkan biaya sama dengan pendapatan, titik tersebut disebut sebagai  titik pulang pokok. Dengan mengetahui titik pulang pokok, analis dapat mengetahui pada  tingkat volume penjualan atau pendapatan berapa perusahaan mencapai titik impasnya, yaitu  tidak rugi tetapi juga tidak untung. Apabila penjualan melebihi titik itu maka perusahaan mulai mendapatkan untung, untuk melakukan break even point dapat dianalisis dari biaya-biaya yang  digunakan, volume produksi, tingkat volume penjualan dan pendapatan yang diterima.

B. Tujuan  

Tujuan kami dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :  

  • Memahami Manfaat Analisis Break Even (Titik Impas).  

  • Memahami Jenis-Jenis Biaya Berdasarkan Break Even (Titik Impas).

  • Memahami Cara Mengevaluasi Analisis Break Even Point. 

  • Memahami Cara Bagaimana Menentukan Break Even Point (BEP).  


BAB II

PEMBAHASAN


A. Pengertian Break Even Point (BEP)


Break Even Point (BEP) adalah suatu keadaan dimana perusahaan dalam operasinya tidak memperoleh  laba dan juga tidak menderita kerugian atau dengan kata lain total biaya sama dengan total penjualan  sehingga tidak ada laba dan tidak ada rugi. Hal ini bisa terjadi apabila perusahaan di dalam operasinya  menggunakan biaya tetap dan biaya variabel, dan volume penjualannya hanya cukup menutupi biaya  variabel dan sebagian biaya tetap dan variable.


B. Fungsi dan Manfaat Break Even Point (BEP)


Fungsi Break Even Point (BEP) antara lain adalah:


  1. Pengusaha mampu menentukan volume kapasitas produksi yang tersisa setelah BEP tercapai  hal ini akan membantu perusahaan memproyeksikan laba maksimumnya.

  2. Pengusaha bisa menentukan langkah efisiensi kerja yang bisa dilakukan. Contohnya,  mengurangi beban yang dianggap tidak perlu.

  3. Mengetahui perubahan nilai laba jika terjadi perubahan harga produk. Hal ini karena nilai BEP  dengan harga produk dan laba memiliki hubungan linier. Itu artinya jika salah satu nilai tinggi  maka elemen lainnya juga tinggi.

  4. Mampu mengetahui perubahan laba sehingga perusahaan bisa mengantisipasi nilai kerugian  ketika terjadi penurunan penjualan.

  5. Pengusaha dapat menentukan margin untuk memperoleh keuntungan.


C. Manfaat Break Even Point (BEP)


Manfaat Break Even Point (BEP) antara lain adalah:


  1. Alat perencanaan untuk menghasilkan laba.

  2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta  hubungannya dengan kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang  bersangkutan.

  3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan

  4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan dimengerti.

  5. Mendapatkan informasi yang dapat membantu proses pengambilan keputusan, terkait  dengan keputusan untuk kelangsungan bisnis di masa yang akan datang


D. Konsep Break Even Point (BEP)


Perhitungan atau penutupan BEP tergantung pada konsep-konsep yang mendasari atau asumsi  yang digunakan di dalamnya. Menurut Susan Irawati dalam bukunya “Manajemen Keuangan” asumsi dasar yang digunakan  dalam BEP adalah sebagai berikut:

  

  1. Biaya yang terjadi dalam suatu perusahaan harus digolongkan kedalam biaya tetap dan  biaya variabel.

  2. Biaya variabel yang secara total berubah sesuai dengan perubahan volume, sedangkan  biaya tetap tidak mengalami perubahan secara total.

  3. Jumlah biaya tetap tidak berubah walaupun ada perubahan kegiatan, sedangkan biaya tetap per unit akan berubah-ubah.

  4. Harga jual per-unit konstan selama periode dianalisis.

  5. Jumlah produk yang diproduksi dianggap selalu habis terjual.

  6. Perusahaan menjual dan membuat satu jenis produk, bila perusahaan membuat atau  menjual lebih dari satu jenis produk maka “perimbangan hasil penjualan” setiap produk  tetap. 


E. Komponen Perhitungan Titik Impas Break Even Point (BEP)


  1. Biaya Tetap (Fixed Cost)

Biaya tetap atau fixed cost merupakan biaya yang nilainya tidak berubah meski ada perubahan  operasional bisnis.

  1. Biaya Variabel (Variable Cost)

Berbeda dengan biaya tetap, biaya variabel nilainya berubah-ubah sesuai dengan kapasitas  produksi. Biaya variabel bisa saja meningkat atau menurun sesuai dengan permintaan.

  1. Harga Jual (Price)

Harga jual merupakan besaran harga setelah menentukan seluruh biaya produksi ditambah  dengan nilai keuntungan atau margin.

  1. Pendapatan (Revenue)

Pendapatan atau penghasilan merupakan perhitungan hasil yang didapat dari penjualan. Jumlah  pendapatan didapat dari harga jual dikalikan dengan jumlah produk yang terjual.


F. Perhitungan Break Even Point (BEP) 


  1. Break Even Point (BEP) Penjualan dalam unit

Break even point volume produksi menggambarkan produksi minimal yang harus dihasilkan  pada perusahaan agar tidak mengalami kerugian.  


Keterangan:

BEP = Break Even Point (Titik Impas)

Q = Quantities (Produksi)

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)

P = Harga Produk


  1. Break Even Point (BEP) Rupiah

Break Even Point rupiah menggambarkan total penerimaan produk dengan kuantitas produk  pada saat BEP.


Keterangan:

BEP = Break Even Point (Titik Impas)

S = Volume Penjualan

FC = Fixed Cost (Biaya Tetap)

VC = Variable Cost (Biaya Variabel)


Margin of safety adalah Menghitung Biaya Pokok Produksi Usaha Kerajinan Dari Bahan  Limbah batas keamanan yang menyatakan sampai seberapa jauh volume penjualan yang  dianggarkan boleh turun agar perusahaan tidak menderita rugi atau dengan kata lain, batas  maksimum penurunan volume penjualan yang dianggarkan, yang tidak mengakibatkan  kerugian.


G. Faktor-faktor mempengaruhi ketercapaian Break Even Point (BEP)


Faktor yang mempengaruhi titik BEP adalah sebagai berikut:


  1. Perubahan biaya tetap


Perubahan biaya tetap ini akan mampu mengakibatkan berubahnya jumlah biaya dari  keseluruhan berbagai tingkat penjualan yang akan berubah pula, karena jika terjadi perubahan  biaya maka besarnya penjualan di tingkat BEP akan menjadi berubah pula.


  1. Kenaikan Biaya Variabel


Jika biaya variabel mengalami kenaikan maka jumlah biaya juga akan mengalami perubahan  begitu pula besarnya penjualan di tingkat break even point juga akan mengalami perubahan.


  1. Perubahan komposisi penjualan


Jika perusahaan memproduksi atau akan menjual barang lebih dari satu macam barang maka  analisa dari break even point dapat pula diterapkan untuk semua barang yang diproduksi dan  dijual oleh perusahaan tersebut 


BAB III

PENUTUP


A. Kesimpulan


BEP (Break Even Point) adalah titik dimana ketentuan penerimaan total sama dengan pengeluaran total.  Analisis BEP membutuhkan suatu perkiraan biaya tetap (fixed cost), biaya variabel (variable cost) dan  penerimaan (revenue). Apabila perusahaan di dalam kegiatan operasinya menggunakan biaya tetap dan  pada volume penjualan hanya bisa menutup biaya tetap dan biaya variabel saja. Dengan Break Even Point, manajer perusahaan dapat mengindikasikan tingkat penjualan yang disyaratkan agar tidak menderita kerugian, dan disarankan dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk masa akan  datang. Dengan mengetahui titik impas ini,manajer juga dapat mengetahui sasaran volume penjualan  minimal yang harus diraih oleh perusahaan tersebut. 


B. Penutup


Demikianlah isi makalah yang telah kami buat bersama-sama yang mengenai Break Even Point (BEP). Kami berharap dengan membacanya buku ini, kami dan para pembaca dapat mengerti  tentang BEP dan dapat menentukan langkah-langkah yang tepat dan strategis dalam perusahaan  yang bisa membuat kita semua dapat memperoleh keuntungan yang lebih besar.

Makalah Break Even Point (BEP)