K.D 4.4 PRAKTIK MEMBUAT CERPEN
TEMA: AKU DAN KELUARGAKU SERTA TEMANKU MENGHADAPI PANDEMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti KBM ini diharapkan siswa dapat:
Membuat cerpen sesuai tema 700 – 750 kata
Menjelaskan struktur cerpen
Menguraikan unsur intrinsik cerpen
Menjelaskan kaidah kebahasaan cerpen
Menemukan 5 soal PG dan pembahasannya tentang KD cerpen
A. TOKOH
Tokoh Aku bagaimana karakternya? Bagaimana karakter keluargaku? Bagaimana karakter teman Aku?
Apa yang dilakukan Aku kepada keluargaku?
Siapakah tokoh protagonis, antagonis, tritagonis?
Apakah si Aku, anggota keluargaku, atau temanku Aku?
Adakah konflik antara Aku dengan anggota Keluargaku, atau dengan teman Aku
B. ALUR
Alur apa yang digunakan dalam cerpen tersebut?
Apakah alur maju? Apakah Alur mundur? Apakah alur campuran?
C. LATAR
Di manakah latar tempat, latar waktu, latar suasana yang akan kamu ceritakan dalam cerpen tersebut?
CONTOH CERPEN
Contoh: Tamu Tak Diundang
Pertama kali kami menyadari kehadiran penghuni rumah yang tak diundang, dan tak kami ingini .
(14 kata) X 50 baris = 700 kata
10 kata X 75 baris = 750 kata
itu, ketika saya tengah menonton film-video yang dibintangi Ralph Fiennes dan Julianne Moore, seorang diri, sementara istri telah mendengkur kecapaian di kamar. Jantung saya nyaris copot, darah naik ke kepala akibat terkejut, dan otomatis kedua kaki saya angkat ke atas.
………
JAWABAN
Membuat cerpen sesuai tema 700 – 750 kata
Jenis huruf: Times Roman 12
Judul cerpen: Pembuktian Jumlah kata: 1177 Jumlah baris: 190
Menjelaskan/menganalisis struktur cerpen
Baca cerpen lengkapnya di sini.
NO. | STRUKTUR CERPEN & PENJELASAN
| BUKTI KALIMAT DAN PARAGRAFNYA |
1 | ABSTRAK : adalah gambaran awal dari cerita yang akan diceritakan. | Sudah dua tahun pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Lockdown sudah sering dilakukan, jalanan sepi termasuk jalan raya, jadi aku bisa merasakan udara yang lebih bersih.
Siang ini aku dan temanku akan pergi ke perpustakaan kota untuk belajar sekaligus meminjam buku. |
2 | ORIENTASI : orientasi pada cerpen berhubungan dengan waktu, suasana dan tempat di dalam cerita pendek tersebut, yang menjawab pertanyaan kapan, dimana serta bagaimana. | “Yo, kita berangkat sekarang?” tanya temanku dari depan rumahnya.
Aku keluar dari halaman rumah lalu menutup gerbang. “Ya. Ayo.”
Jarak dari tempat kami berangkat sampai ke perpustakaan hanya memakan waktu sekitar 30 menit. Di tengah kota terdapat perpustakaan negeri yang cukup besar.
Di sinilah kami sampai. Gedung besar berwarna putih, bagian depannya tumbuh pohon hingga bunga di pot, di atas pintu masuk terdapat tulisan ‘Jaksel City’ besar dan tulisan ‘Library’ di bawahnya.
Setelah mengecek suhu tubuh, menggunakan hand sanitizer, menyapa Mbak penjaga perpustakaan tanpa melepas masker, kemudian kami duduk secara diagonal di meja untuk 4 orang.
“Ah, tadi lumayan ya pelajaran matematika sama Bu Intan.”
Itu adalah yang dikatakan temanku setelah dia mengeluarkan buku pelajaran dari tas-nya lalu meletakkan buku yang diambil dari rak di depannya. Aku pun juga mengeluarkan buku dari tas.
“Haha, matriks, ya? Oke, jangan diomongin lagi, tetap tenang. Kita janji bakal catat pelajaran berbeda dari sini, kan?”
“Oke, oke.”
Kami selesai sekolah pukul 12 siang, satu jam istirahat, lalu satu jam mengerjakan tugas dari guru, dan datang ke perpustakaan. Perpustakaan dibuka mulai pukul 08.00-16.00.
Waktu kami sangat sedikit jadi kami sepakat untuk mencatat pelajaran berbeda dari sini, lalu ketika di rumah nanti kami bisa bertukar apabila ingin belajar.
Ini kami lakukan untuk memanfaatkan waktu dengan bijak. Kami juga tetanggaan, jarak rumah bukanlah masalah ketika ingin meminjam buku.
Dengan kesepakatan ini, temanku yang selalu banyak bicara menjadi pendiam dan tidak mengganggu yang lain. Walau di sini sangat sepi pengunjung seperti biasa.
Hari ini aku bertugas mencatat pelajaran geografi, sedangkan temanku mencatat pelajaran matematika. Kami merangkum materi yang guru beritahukan untuk bab baru.
“Hei. Oy! Ayo pulang. Udah jam segini.”
“Ah, o-oh, oke. Ayo.”
Aku terlalu fokus membaca sehingga terkejut ketika temanku memanggil. Menyalakan ponsel untuk melihat jam, di sana tertera sudah pukul 15.30.
“Dah, sampai ketemu lagi, Mbak!” kata temenku kepada Mbak penjaga sementara aku hanya melambai kecil.
“Jangan berisik di perpus, ya udah hati-hati di jalan, sampai ketemu besok.”
Kami keluar dari perpustakaan lalu berjalan menuju stasiun MRT, tujuan selanjutnya adalah membeli buku di GrandMedia, berjarak 2 stasiun. Setelah itu kami pulang pukul 18.00.
Sampai di depan rumah, aku mengetuk pintu lalu masuk. |
3 | KOMPLIKASI: adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang menggambarkan plot cerita. | “Oh, si anak manja udah pulang.”
Yang berbicara itu adalah abangku, dia duduk di sofa sambil menaikkan satu kakinya ke atas. Aku hanya bisa menunduk dan mengabaikannya lalu berjalan menuju ke kamar--
“Hey hey, mau ke mana? Hah, beli buku lagi ya? Gak guna banget, buang-buang duit. Sekarang nih lagi susah cari duit, tau!”
“Abang. Sudah dong, kasian adeknya baru pulang kok dimarahin?” ibuku mencoba menenangkannya.
“Ibu, ini anak buang-buang duit terus. Kartu anggota perpustakaan, beli buku, bayar internet juga termasuk. Bapak kan udah pensiun, cari duit juga lagi susah, jadi aku kasih tau dia untuk hemat!”
Aku hanya tertunduk tidak mampu menatap apalagi menjawabnya. Wajar dia marah sebab selama ini dialah yang menafkahi keluarga.
Abangku selalu marah ketika aku membeli buku. Walau aku beralasan untuk belajar, dia malah makin marah. Baginya belajar itu cukup di kelas saja.
Dia juga menanyakan apa gunanya aku ke perpustakaan kalau pada akhirnya malah membeli buku. Setiap pulang dari perpustakaan aku selalu dibentak.
Jujur saja aku sudah lelah belajar daring, hanya sedikit pelajaran yang masuk. Untuk itu aku ke perpustakaan dan belajar.
Namun ternyata buku di perpustakaan tidak selengkap kelihatannya. Banyak buku lama yang sudah usang namun sedikit buk barunya.
Hanya ibu dan ayahku yang mendukungku untuk belajar di luar. Mereka terkadang menggunakan uang tabungannya untuk aku membeli buku baru.
Walau suka marah-marah, namun abangku tetap memberiku uang jajan, maka dari itu aku hanya menerima kemarahannya saja, tidak berani menjawab apalagi melawan.
“Kalau nih buku menghasilkan uang mah gapapa. Nilaimu juga paling KKM semua!”
“... menghasilkan uang.”
“Hah? Apa? Ngomong yang keras!”
“Buku ini… akan menghasilkan uang. Ni-nilaiku juga akan di atas KKM.”
Ah, ya ampun. Apa yang baru saja kukatakan? Apa ini karena aku sudah lelah mendengar omelannya?
“Oh, nantang? PTS kapan? Nanti kita lihat nilainya dan bagaimana cara menghasilkan uangnya.” |
4 | EVALUASI: adalah konflik yang terjadi dan menuju pada klimaks. Dalam evaluasi, konflik sudah mulai mendapatkan solusi dan penyelesaian serta menuju ke tahap akhir. | Dua minggu berlalu sejak aku mulai berani berbicara kepada abangku. Penilaian tengah semester atau PTS sudah berhasil kulalui.
Hari ini sudah dibagian laporan nilai sementara berformat berupa berkas digital. Aku, abangku, ayah dan ibuku sedang duduk di sofa ruang keluarga.
Mereka menantikan pembuktian nilaiku dan caraku menghasilkan uang dengan sebuah buku. Pertama, aku akan menunjukkan nilaku dahulu.
“Lulus. Di atas KKM semua. Peringkat kedua dari empat puluh murid,” kataku sambil mendorong ponselku ke depan.
Ibu dan ayah wajahnya jadi sangat berseri, dan abangku matanya terbuka lebar ketika melihat nilaiku. Aku yakin sudah belajar keras dan kurasa itu sudah wajar ketika nilaiku tinggi.
“Bagus. Terus gimana sama menghasilkan uang dari buku, hah?”
Aku menarik ponselku lalu menggeser layarnya beberapa kali kemudian kuserahkan kembali.
“Angkanya tertulis 3 juta. Apa ini, nak?”
“Jadi Bu, ini… adalah bank onlineku. Itu adalah total uang yang aku punya.”
“Ehh?!”
Mereka bertiga terkejut. Tahap kedua ini aku menunjukkan jumlah uang yang aku sudah simpan sejak aku mulai bekerja menulis ulasan untuk sebuah buku atau novel.
Beberapa bulan yang lalu aku hanya suka membaca buku, dan temanku yang mengetahui itu bersemangat menyuruhku untuk juga menulis ulasan atau rangkuman dari sebuah buku untuk diunggah ke sebuah website.
Aku terkejut ternyata pemilik website itu adalah temanku. Dia memiliki konten yang membahas berbagai buku atau novel. Tidak sekedar membaca, dia juga menulis ulasannya.
Aku tadinya hanya menuruti dan mengirim ulasan yang kutulis kepadanya. Namun beberapa bulan kemudian dia mengatakan sesuatu tentang pembayaran. |
5 | RESOLUSI: adalah ketika pengarang mengungkapkan solusi terhadap masalah yang dialami tokoh dalam cerpen. Dalam resolusi, masalah sudah mendapat penyelesaian di tahap akhir cerita. | Ternyata menulis ulasan di internet menghasilkan uang, lalu ia membagikan hasilnya sedikit kepadaku.
“Maaf. Aku gak mencoba merahasiakannya, tapi emang baru sekarang aku bisa dapat uang ini.”
Kemarin, di MRT temanku berkata dia akan mengirimkan sejumlah uang dan meminta aku untuk menunjukkannya pada abangku.
Memang aku pernah membicarakan masalah tentang abangku kepadanya, tapi aku tidak menyangka dia peduli dan masih ingat. Aku sangat senang.
“Ini… dapat dari mana uangnya?”
“Ah, nanti aku kirim ke rekening ayah, ya. Kalau dijelasin bakal panjang…”
Sementara abngku masih syok, ibu dan ayah matanya bersinar terang meminta penjelasan. Mau bagaimana lagi? Lalu aku jelaskan panjang lebar kepada mereka.
Ah, ternyata waktu dan uang yang kuhabiskan untuk belajar tidak membuatku rugi. Aku bisa membahagiakan orang tuaku, dan membuat abangku terkejut.
Kupikir hari ini aku akan berterima kasih lagi pada temanku. Mungkin terima kasih saja tidak cukup, dia selalu ada dan mau membantuku. Bagaimana kalau mengadakan pesta perayaan?
Semenjak pandemi ini, temanku menjadi sangat rajin menulis atau membaca buku. Tentu saja juga termasuk belajar. Mengejutkan, dia adalah peringkat pertama nilai tertinggi di kelasku.
Semenjak pandemi juga, dia menjadikan belajar sebagai hobinya, bahkan bisa sampai menghasilkan uang. Ibunya pernah berkata padaku kalau dia sekarang menjadi anak yang pendiam yang suka mengurung diri di kamar.
Sepertinya aku harus menariknya keluar dari untuk merayakan prestasi kami. Tidak hanya mencapai nilai yang tinggi, kami juga punya prestasi lain yaitu dapat bertahan secara ekonomi di saat pandemi. |
6 | KODA: adalah nilai atau pelajaran yang bisa didapat dari teks cerita pendek oleh pembaca. Pesan dan amanat menjadi intisari cerita yang bisa dipetik oleh pembaca setelah membaca teks cerpen. | Sebagai saudara seharusnya saling mendukung, jangan menyimpulkan sesuatu terlalu cepat bahkan sampai dibentak-bentak. |
Menguraikan unsur intrinsik cerpen
Judul cerpen: Pembuktian Jumlah kata: 1177 Jumlah baris: 190
NO. | UNSUR INTRINSIK CERPEN & PENJELASAN
| BUKTI KALIMAT DAN PARAGRAFNYA |
1 | TEMA: adalah pokok atau gagasan utama dalam sebuah cerpen yang berisi ide-ide yang melatarbelakangi isi keseluruhan cerpen. Tema yang dipilih: Aku dan keluargaku serta temanku menghadapi pandemi untuk meningkatkan prestasi. | Siang ini aku dan temanku akan pergi ke perpustakaan kota untuk belajar sekaligus meminjam buku. |
2 | ALUR: adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan pengarang hingga membentuk sebuah cerita dari awal sampai akhir. Alur yang dipilih: Campuran | Maju: Dua minggu berlalu sejak aku mulai berani berbicara kepada abangku. Penilaian tengah semester atau PTS sudah berhasil kulalui. Mundur: Kemarin, di MRT temanku berkata, “udah bikin akun bank-nya? Oke, nanti aku transfer uangnya. Terus tunjukkin ya ke abang kamu!” |
3 | LATAR: adalah hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana saat berlangsungnya cerita. Artinya latar berkaitan dengan detail di sekeliling saat cerita sedang berlangsung. Latar tempat: Di jalan raya, rumah, perpustakaan, dalam MRT Latar waktu: Siang hari Latar suasana: Tegang, senang | … jalanan sepi termasuk jalan raya, jadi aku bisa merasakan udara yang lebih bersih.
Sampai di depan rumah, aku mengetuk pintu lalu masuk.
Di sinilah kami sampai. Gedung besar berwarna putih, bagian depannya tumbuh pohon hingga bunga di pot, di atas pintu masuk terdapat tulisan ‘Jaksel City’ besar dan tulisan ‘Library’ di bawahnya.
Kemarin, di MRT temanku berkata, “udah bikin akun bank-nya? Oke, nanti aku transfer uangnya. Terus tunjukkin ya ke abang kamu!”
Siang ini aku dan temanku akan pergi ke perpustakaan kota untuk belajar sekaligus meminjam buku.
Abangku selalu marah ketika aku membeli buku. Walau aku beralasan untuk belajar, dia malah makin marah. Baginya belajar itu cukup di kelas saja.
Sementara abngku masih syok, ibu dan ayah matanya bersinar terang meminta penjelasan. Mau bagaimana lagi? Lalu aku jelaskan panjang lebar kepada mereka. |
4 | SUDUT PANDANG: adalah pandangan pengarang dalam menyampaikan cerita. Penerapannya bisa dilihat dari penggunaan kata ganti yang digunakan pengarang dalam cerpen. | Sudah dua tahun pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Lockdown sudah sering dilakukan, jalanan sepi termasuk jalan raya, jadi aku bisa merasakan udara yang lebih bersih. |
5 | PENOKOHAN: adalah pelaku fiktif yang ada dalam cerpen. Terdapat tokoh utama dengan porsi cerita yang besar, serta ada juga tokoh pembantu yang tidak memiliki pengaruh besar bagi jalannya cerita. Aku - Rajin, pekerja keras, penyabar Teman - Peduli, baik Abang - Pemarah | Aku: Ah, ternyata waktu dan uang yang kuhabiskan untuk belajar tidak membuatku rugi. Aku bisa membahagiakan orang tuaku, dan membuat abangku terkejut. Teman: Memang aku pernah membicarakan masalah tentang abangku kepadanya, tapi aku tidak menyangka dia peduli dan masih ingat. Aku sangat senang. Abang: Abangku selalu marah ketika aku membeli buku. Walau aku beralasan untuk belajar, dia malah makin marah. Baginya belajar itu cukup di kelas saja. |
6 | AMANAT: adalah pesan yang terkandung dalam cerpen yang bisa diambil oleh pembaca. | Sebagai saudara seharusnya saling mendukung, jangan menyimpulkan sesuatu terlalu cepat bahkan sampai dibentak-bentak. |
7 | GAYA BAHASA PENGARANG: bahasa adalah ciri khas pemilihan kata dan bahasa yang digunakan oleh penulis. Hal ini meliputi diksi pemilihan kata, penggunaan kalimat, penghemat kata, pemakaian majas dan sebagainya. | Hiperbola: Sementara abngku masih syok, ibu dan ayah matanya bersinar terang meminta penjelasan. Mau bagaimana lagi? Lalu aku jelaskan panjang lebar kepada mereka. |
Menjelaskan kaidah kebahasaan cerpen Buku Teks Hlm. 126-127
Judul cerpen: Pembuktian Jumlah kata: 1177 Jumlah baris: 190
NO. | KAIDAH KEBAHASAAN & PENJELASAN
| BUKTI KALIMAT DAN PARAGRAFNYA |
1 | MENGGUNAKAN KALIMAT BERMAKNA LAMPAU | Sudah dua tahun pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Lockdown sudah sering dilakukan, jalanan sepi termasuk jalan raya, jadi aku bisa merasakan udara yang lebih bersih.
Dua minggu berlalu sejak aku mulai berani berbicara kepada abangku. Penilaian tengah semester atau PTS sudah berhasil kulalui. |
2 | MENGGUNAKAN KATA YANG MENYATAKAN URUTAN WAKTU | Kami selesai sekolah pukul 12 siang, satu jam istirahat, lalu satu jam mengerjakan tugas dari guru, dan datang ke perpustakaan. Perpustakaan dibuka mulai pukul 08.00-16.00. Aku tadinya hanya menuruti dan mengirim ulasan yang kutulis kepadanya. Namun beberapa bulan kemudian dia mengatakan sesuatu tentang pembayaran. |
3 | MENGGUNAKAN VERBA MATERIAL | Aku tadinya hanya menuruti dan mengirim ulasan yang kutulis kepadanya. Namun beberapa bulan kemudian dia mengatakan sesuatu tentang pembayaran. Hari ini aku bertugas mencatat pelajaran geografi, sedangkan temanku mencatat pelajaran matematika. Kami merangkum materi yang guru beritahukan untuk bab baru. |
4 | MENGGUNAKAN KALIMAT TAK LANGSUNG | Kemarin, di MRT temanku berkata dia akan mengirimkan sejumlah uang dan meminta aku untuk menunjukkannya pada abangku. Ibunya pernah berkata padaku kalau dia sekarang menjadi anak yang pendiam yang suka mengurung diri di kamar. |
5 | MENGGUNAKAN VERBA MENTAL | Sudah dua tahun pandemi COVID-19 terjadi di Indonesia. Lockdown sudah sering dilakukan, jalanan sepi termasuk jalan raya, jadi aku bisa merasakan udara yang lebih bersih. Beberapa bulan yang lalu aku hanya suka membaca buku, dan temanku yang mengetahui itu bersemangat menyuruhku untuk juga menulis ulasan atau rangkuman dari sebuah buku untuk diunggah ke sebuah website. |
6 | MENGGUNAKAN KALIMAT LANGSUNG | “Yo, kita berangkat sekarang?” tanya temanku dari depan rumahnya.
Aku keluar dari halaman rumah lalu menutup gerbang. “Ya. Ayo.” |
7 | MENGGUNAKAN KATA SIFAT YANG MENGGAMBARKAN TOKOH, TEMPAT, SUASANA | Abangku selalu marah ketika aku membeli buku. Walau aku beralasan untuk belajar, dia malah makin marah. Baginya belajar itu cukup di kelas saja. Dengan kesepakatan ini, temanku yang selalu banyak bicara menjadi pendiam dan tidak mengganggu yang lain. Walau di sini sangat sepi pengunjung seperti biasa. Memang aku pernah membicarakan masalah tentang abangku kepadanya, tapi aku tidak menyangka dia peduli dan masih ingat. Aku sangat senang. |
Menemukan 5 soal PG dan pembahasannya tentang KD cerpen
SOAL NO. 1 dan pembahasannya
Salah satu hal yang membedakan cerpen dengan teks lain adalah …
Adanya alur
Adanya tema
Adanya amanat
Adanya imajinasi
Adanya gaya bahasa
Pembahasan: Alur adalah rangkaian peristiwa yang disampaikan pengarang hingga membentuk sebuah cerita dari awal sampai akhir. Teks lain selain cerpen atau novel tidak memiliki alur.
SOAL NO. 2 dan pembahasannya
Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk …
Bait
Baris
Dialog
Prosa
Nonfiksi
Pembahasan: Prosa terbagi menjadi beberapa jenis sesuai dengan isinya. Secara umum, jenis prosa adalah prosa sastra dan nonsastra. Cerpen adalah salah satu karya sastra yang berbentuk prosa dan hanya memiliki satu tahapan alur cerita yang terdiri dari bait, baris, dan terdapat dialog, temanya bisa fiksi atau nonfiksi.
SOAL NO. 3 dan pembahasannya
… adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat.
Komplikasi
Tema
Alur
Penokohan
Kalimat langsung
Pembahasan: KOMPLIKASI: adalah urutan kejadian yang dihubungkan secara sebab dan akibat. Karakter dan watak tokoh biasanya terlihat di struktur komplikasi ini yang menggambarkan plot cerita.
SOAL NO. 4 dan pembahasannya
Salah satu unsur Intrinsik cerpen adalah …
Klimaks
Latar/Setting
Sajak
Tipografi
Suspense
Pembahasan: Di dalam sebuah cerpen terdapat hal-hal yang berkaitan dengan tempat, waktu dan suasana saat berlangsungnya cerita, itu disebut latar. Sementara klimaks artinya adalah puncak dari sebuah cerita, sajak adalah bentuk karya sastra, tipografi adalah kemampuan atau teknik untuk menata (huruf, kata, paragraf), dan suspense adalah sebuah genre cerita yang bisa membuat penonton/penikmat menjadi tegang.
SOAL NO. 5 dan pembahasannya
|
pikiran-rakyat.com |