Analisis Keruangan Desa Sukasari Kidul

Desa Sukasari Kidul kecamatan Argapura, kabupaten Majalengka, provinsi Jawa Barat, Indonesia.


Profil Desa


Desa Sukasari Kidul kecamatan Argapura, kabupaten Majalengka yang memiliki jumlah penduduk kurang lebih sebanyak 3.025 jiwa yang terbagi menjadi 1.516 penduduk laki-laki dan 1.509 penduduk perempuan, adalah desa yang diklasifikasikan sebagai desa Swakarya dan terdiri dari 6 dusun dengan 12 RW dan 24 RT di dalamnya. Sumber.


ameliasubarkah.net


Sukasari Kidul merupakan desa agraris dengan luas desa sebesar 4,34 km² yang potensial, mengingat adanya daya dukung alam yang memadai, seperti air yang mengalir sepanjang tahun dan tanah yang subur. Maka dari itu, sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai petani. Sebagai desa swakarya, Sukasari Kidul memiliki beberapa keunggulan yang akan membawanya menjadi desa swasembada, yaitu sebagai berikut:


  1. Pendidikan dan Infrastruktur


Infrastruktur jalan cukup menunjang karena hampir seluruhnya telah diaspal cuma terasa kurang sebab lebar jalannya hanya bisa sampai 4 meter. Di desa Sukasari Kidul terdapat 2 SD dan 1 SMP Negeri. Produksi sayuran merupakan penggerak utama roda perekonomian di desa Sukasari Kidul, sehingga masyarakatnya dapat hidup layak dan mampu memberikan pendidikan pada generasi mudanya hingga ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.


  1. Tidak Melupakan Kebudayaan


Di Sukasari Kidul juga terdapat budaya lokal yang khas Sunda, seperti upacara adat saat pernikahan lengkap dengan Lengsernya, hajat buyut dan grup kesenian Rinegga Sari yang piawai dalam memainkan musik Degung dan Jaipongan.


  1. Pertanian/Perkebunan


Desa Sukasari Kidul merupakan salah satu sentra sayuran di Kabupaten Majalengka, yaitu seperti bawang merah, bawang sumenep, dan bawang daun. Komoditas lainnya adalah ubi jalar, seledri, sosin, dan cabe. Hasil utama tanaman perkebunannya adalah cengkeh, pisang dan kopi, juga jambu merah, kakao, dan tanaman nilam. Hasil produksi sayurannya selain dipasarkan ke pasar-pasar induk regional seperti pasar induk Caringin, juga ke pasar induk nasional Medan, Surabaya hingga Sulawesi, juga telah diekspor melalui Pelabuhan Cirebon, bawang terutama sumenep yang diekspor ke Taiwan.


kompasiana.com

Sukasari Kidul merupakan desa agraris yang potensial mengingat daya dukung alam yang mencukupi, seperti udara yang mengalir sepanjang tahun, dan tanah yang subur sehingga rata-rata produksi bawangnya bisa mencapai 20 kali lipat dari benih yang ditanam.


Musim tanam sayuran mulai dari bulan Mei hingga bulan November, di bulan-bulan ini produksi bawang bisa mencapai 50 ton per hari, sedangkan ubi dimulai November hingga Maret.


  1. Perikanan


Produksi perikanannya hanya cukup untuk konsumsi lokal; jenis ikan yang banyak dikembangkan adalah ikan mas, gurame, nila, hingga koi. Produksi ternak hanya tersedia untuk memasok pasar lokal.


  1. Industri Kayu


Produksi tanaman keras yang paling utama adalah kayu albasia, sobsi, dan Mindi. Penebangan kayu biasanya dilakukan pada musim kemarau, mengingat pada musim ini mobil bisa langsung masuk ke hutan tempat kayu-kayu tersebut di tebang. Sumber.


Meskipun memiliki suhu yang sejuk, tanah yang subur dan bisa ditanami banyak tanaman yang menjadikannya suatu kelebihan, namun ternyata desa Sukasari Kidul ini belum bisa masuk ke dalam klasifikasi desa swasembada atau desa modern. Hal ini dikarenakan kondisi alamnya yang berupa dataran tinggi yang tidak rata menyebabkan mobilisasi yang sulit (bentuk jalan tidak bagus).


Daerah seperti itu juga rawan dengan musibah tanah longsong, sulitnya dimasukkan unsur modern seperti pembangunan pabrik, perkantoran atau gedung-gedung tinggi, bangunan besar penunjang kehidupan layaknya rumah sakit besar yang canggih, dan lain-lain dikarenakan kondisi tanahnya yang tidak rata.

Analisis Keruangan Desa Sukasari Kidul