Enam Djam di Djogja

Enam Djam di Djogja


 

Tokoh tokoh di film "Enam Djam di Djogja"

- Mochtar (wartawan)

- Hadi (tentara)

- Endang (laskar wanita)

- Wiwiek (adik Hadi)

- Sutedjo (tentara NICA)

Pelajaran yang di  diambil dari film tersebut?

- Pelajaran yang dapat diambil adalah tetap berjuang dan berusaha walaupun sedang dihadapkan banyak rintangan. Dari film ini kita juga bisa mengubah sudut pandang terhadap kaum wanita, sebab tanpa senjata pun, peran wanita tak kalah pentingnya.

- Film ini juga menegaskan tentang kalimat "Bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh".

Latar belakang film

1 Maret 1949 di Yogyakarta --waktu itu menjadi Ibu Kota RI setelah sejumlah pemimpin nasional di Jakarta diasingkan oleh Belanda --identik dengan pengkultusan terhadap peran Presiden RI ke-2, Soeharto. Saat itu juga Belanda terus mengabarkan kalau Indonesia hanya tinggal nama, dan rakyat Indonesia yang selalu ditekan.

Apakah film tersebut bermanfaat bagi generasi saat ini?

- Ya. Untuk membangun persatuan dan rasa cinta cinta tanah air. Film ini tentang perjuangan dan kesatuan dari rakyat Indonesia yang mungkin saja bisa menjadi pembelajaran yang baik untuk generasi saat ini.  

Bagaimana akhir film "Enam Djam di Djogja"?

- Keberhasilan perjuangan tentara Indonesia yang didukung rakyat dan pemerintah dalam SU 1 Maret 1949

Lihat tugas »
7 Lembaga Negara Beserta Contoh Tugasnya

7 Lembaga Negara Beserta Contoh Tugasnya

1. Nama lembaga negara: Majlis Permusyawaratan Rakyat
Dasar hukum: Pasal 2 UUD 1945 dan pasal 3 UUD 1945.
Tugas dan wewenang: Merubah serta menetapkan UUD.

2. Nama lembaga negara: Dewan Perwakilan Rakyat
Dasar hukum: Pasal 14 ayat 2UUD 1945.
Tugas dan wewenang: Membentuk undang-undang yang dibahas dengan Presiden untuk mendapat persetujuan bersama.

3. Nama lembaga negara: Presiden
Dasar hukum: Pasal 12 UUD 1945.
Tugas dan wewenang: Memegang kekuasaan tertinggi.

4. Nama lembaga negara: Badan Pemeriksa Keuangan
Dasar hukum: Pasal 23E, 23F, 23G UUD RI 1945.
Tugas dan wewenang: Berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD).

5. Nama lembaga negara: Mahkamah Agung
Dasar hukum: Pasal 24A ayat 1 UUD 1945.
Tugas dan wewenang: Mengadili pada tingkat kasasi dan menguji peraturan perundang-undangan.

6. Nama lembaga negara: Mahkamah Konstitusi
Dasar hukum: Pasal 24C ayat 1.
Tugas dan wewenang: Berwenang mengadili pada tingkat pertama dan terakhir yang keputusannya bersifat final untuk menguji Undang-Undang terhadap Undang-Undang Dasar.

7. Nama lembaga negara: Komisi Yudisial
Dasar hukum: Pasal 24A ayat 3 UUD RI 1945.
Tugas dan wewenang: Mengawasi perilaku hakim dan mengusulkan nama calon hakim.


Lihat tugas »
Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan

Nilai-Nilai Pancasila Dalam Penyelenggaraan Pemerintahan


1. Sebutkan salah satu contoh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah yang sesuai dengan sila
Pancasila?  Pengangkatan guru agama, biaya pendidikan agama, dan materi pendidikan agama ditanggung oleh Departemen Agama.

2. Berkaitan dengan sila ke berapa kebijakan tersebut? Berkaitan dengan sila Pertama.

3. Kemukakan analisis kalian mengapa kebijakan tersebut berkaitan dengan sila Pancasila? Sila pertama yang berbunyi 'Ketuhanan Yang Maha Esa' yang berarti merujuk dan mengatur keagamaan di dalam pemerintahan. Sila ini juga menjamin untuk memeluk agama masing-masing dan beribadah sesuai agamanya.

Dalam ayat 3 dari pasal dinyatakan bahwa: “Pendidikan agama menjadi mata pelajaran di sekolah-sekolah umum, mulai sekolah dasar sampai Universitas." Negara juga memberikan fasilitas untuk meningkatkan keimanan yang tenaga pendidiknya adalah guru agama masing-masing.
Lihat tugas »
Pertempuran 5 Hari di Semarang

Pertempuran 5 Hari di Semarang

Pakai ini untuk membuat Power Point mengenai pertempuran 5 hari di Semarang
(Slide 1)

Nama : 
Kelas  : 
No. Absen : 

Pertempuran 5 Hari di Semarang

(Slide 2)

Sebutkan ciri-ciri berpikir diakronik! (Judul)

  1. Bersifat horizontal. (tidak menjelaskan suatu peristiwa dari awal dan hanya pada intinya saja)
  2. Cakupan kajian yang lebih sempit.
  3. Cenderung lebih sulit dan serius.
  4. Kajiannya lebih terstruktur.
  5. Mengkaji masa tertentu.
  6. Tidak terdapat konsep perbandingan.
(Slide 3)

Pertempuran 5 Hari di Semarang



(Slide 4)

  • Pada 1 Maret 1942tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian, tepatnya, 8 Maret, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang. Sejak itu, Indonesia diduduki oleh Jepang
  • Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom (oleh Amerika Serikat) di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada 6 dan 9 Agustus 1945 Mengisi kekosongan tersebut, Indonesia kemudian memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945.
  • Hal pertama yang menyulut kemarahan para pemuda Indonesia adalah ketika pemuda Indonesia memindahkan tawanan Jepang dari Cepiring ke Bulu, dan di tengah jalan mereka kabur dan bergabung dengan pasukan Kidō Butai dibawah pimpinan Jendral Nakamura. Kidō Butai terkenal sebagai pasukan yang paling berani, dan untuk maksud mencari perlindungan mereka bergabung bersama pasukan Kidō Butai di Jatingaleh.

(Slide 5)

Setelah kaburnya tawanan Jepang, pada Minggu, 14 Oktober 1945, pukul 6.30 WIB, pemuda-pemuda rumah sakit mendapat instruksi untuk mencegat dan memeriksa mobil Jepang yang lewat di depan RS Purusara. Mereka menyita sedan milik Kempetai dan merampas senjata mereka. Sore harinya, para pemuda ikut aktif mencari tentara Jepang dan kemudian menjebloskannya ke Penjara Bulu. Sekitar pukul 18.00 WIB, pasukan Jepang bersenjata lengkap melancarkan serangan mendadak sekaligus melucuti delapan anggota polisi istimewa yang waktu itu sedang menjaga sumber air minum bagi warga Kota Semarang Reservoir Siranda di Candilama. Kedelapan anggota Polisi Istimewa itu disiksa dan dibawa ke markas Kidō Butai di Jatingaleh. Sore itu tersiar kabar tentara Jepang menebarkan racun ke dalam reservoir itu. Rakyat pun menjadi gelisah. Cadangan air di Candi, desa Wungkal, waktu itu adalah satu-satunya sumber mata air di kota Semarang.

(Slide 6)

 Suasana sangat berbahaya karena tentara Jepang telah melakukan serangan di beberapa tempat termasuk di jalan menuju ke Reservoir Siranda. Isteri dr. Kariadi, drg. Soenarti mencoba mencegah suaminya pergi mengingat keadaan yang sangat genting itu. Namun dr. Kariadi berpendapat lain, ia harus menyelidiki kebenaran desas-desus itu karena menyangkut nyawa ribuan warga Semarang. Akhirnya drg. Soenarti tidak bisa berbuat apa-apa. Ternyata dalam perjalanan menuju Reservoir Siranda itu, mobil yang ditumpangi dr. Kariadi dicegat tentara Jepang di Jalan Pandanaran. Bersama tentara pelajar yang menyopiri mobil yang ditumpanginya, dr. Kariadi ditembak secara keji. Ia sempat dibawa ke rumah sakit sekitar pukul 23.30 WIB. Ketika tiba di kamar bedah, keadaan dr. Kariadi sudah sangat gawat. Nyawa dokter muda itu tidak dapat diselamatkan. Ia gugur dalam usia 40 tahun satu bulan.

(Slide 7)

Pertempuran Lima Hari
Bagian dari Perang Kemerdekaan Indonesia
Tanggal15 Oktober19 Oktober 1945
LokasiSemarangIndonesia
Pihak terlibat
 Indonesia Jepang
Korban
2.000[1]850[1]

(Slide 8)

Peristiwa lain yang terjadi saat itu

  1. Sebelum tanggal 20 Oktober, ada kejadian Gencatan Senjata antara kedua belah pihak, tetapi kendati demikian kejadian ini tidak memadamkan situasi, kejadian diperparah dengan pembunuhan sandera (lihat no. 2)
  2. Di Pedurungan, orang-orang Semarang, terutama dari Mranggen dan Genuk menjadi satu untuk memindahkan tawanan, yang menjadi sandera. Karena janji Jepang untuk mundur tidak dipenuhi maka 75 sandera itu dibunuh, sehingga perang berlanjut.
  3. Datangnya pemuda dari luar Kota Semarang untuk membantu menjadikan Jepang marah
  4. Radius 10 km dari Tugumuda menjadi medan peperangan

Pertempuran Lima Hari Semarang, Saat Jepang Terbirit-birit ...

(Slide 9)

Potret para pejuang Indonesia 
 5 Contoh Sejarah Bersifat Diakronik | Hedi Sasrawan    NEWS STORY: Pertempuran Berdarah 5 Hari di Semarang dalam Balutan ...

(Slide 10)

TERIMA KASIH

Lihat tugas »